Makna Nafsu Adapun lafaz nafsu ada baginya dua makna juga. Makna Pertama, ialah makna yang menghimpunkan ia bagi kuat marah dan kuat syahwat dan berhimpun padanya segala sifat kecelaan dan berhimpun padanya segala maksiat yang batin iaitu maksud dengan sabda Nabi SAW; {Bermula yang terlebih sangat jahat daripada seterumu itu ialah nafsumu yang antara dua lambung itu} Inilah yang disuruh kamu memeranginya dan disuruh memecahkannya. Dinamakan nafsu kepada makna yang pertama ini akan Nafsu Ammarah yang disebutkan oleh Allah Taala pada hal menghikayatkan akan hal Nabi Yusof. Menyatakan Allah akan Nafsu Ammarah itu dengan katanya; {Tiadalah aku menyucikan diriku daripada kejahatan bahawasanya nafsu itu sangat menyuruh dengan berbuat kejahatan}. Makna Kedua, daripada makna nafsu itu ialah Latiifatul Rabbaniyah yakni jisim yang halus yang dibangsakan kepada perbuatan Tuhan. Ianya tidak lain malah sama dan satu makna juga dengan makna Ruh dan Qalbun. Ini bererti makna Qalbun, Ruh dan Nafsu mengikut makna yang keduanya adalah satu jua iaitu Latiifatul Rabbaniyah. Lafaz nafsu itu diisti'malkan(dipakaikan) oleh ulama Ahi Sufi atas makna satu jua iaitu jisim yang halus yang tiada diserupakan bagi segala jisim yang kasar itu. Nur bukan seperti nur suatu yang zhohir pada hal tempat terbitnya adalah di dalam hati daging sanubari itu; dan mesra ia kepada segala badan dan kepada segala anggota. Inilah hakikat Ruh dan Hakikat Insan yang dengannya berbeza manusia daripada segala haiwan yang lain daripada makhluk. Dari pemahaman diatas dapat kita membuat kesimpulan nafsu itu berkehendak pada kebaikan juga berkhendak pada kejahatan,namun tindakan itu bergantung pada Ruh yang ada pada diri itu sendiri,bilamana ruh itu ada rasa ketundukan pada Tuhan nya sebagai makna hamba yang sebenar nya,maka sudah barang pasti ruh itu akan dapat mengiringi nafsu yang ada dalam diri nya pada berbuat taat pada Allah serta menjauhi apa jua yang menjadi larangan nya.bilamana nafsu itu telah terdidik dengan istiqamah dalam membuat inadah,,maka nafsu itu akan suka untuk tetap dalam membuat ibadah,suka untuk menjaga solat(hilang rasa malas),suka untuk berzikir,membaca Al-Quran dan sebagainya.Malah nafsu yang telah sampai pada nafsu Muthomainnah,ia akan merasakan satu kemanisan yang tak pernah kita bayangkan dalam hal itu(keasyikan dalam membuat amal).Muga kita punya pengertian untuk memahami akan hal ini pada hakikat kehidupan yang ada pada diri kita masa kini.
Ingin diceritakan nafsu orang dunia dalam soal makan dan minum,nafsu begini tak pernah memahami erti dari kehendak sederhana,ia akan makan mengikut apa saja selera yang berbisik dalam nafsu yang ada dalam fikirannya,malah ada satu ketika ia tak pernah lagi mempersoalkan lagi akan urusan halal atau haram nya.Yang jadi keutamannya ketika itu adalah kepuasan nya,lebih malang bila mana dalam tegukan atau suapan itu makanan atau minuman yang terang terang haram.Nafsu begini adalah gambaran yang jelas dari perut nafsu syaitan.Lalu mendarah mendaging lah seluruh kehidupan mereka dengan kegelapan,bagi mererka pintu hidayah seperti tetal tertutup,apa jua kebenaran bagi mereka adalah merupakan sesesuatu yang amat dibenci,mereka lebih tenang menari(cara hidup) bersama tarian yang seiring bersama sayitan.Bilamana mana kita telah mengetahui keadaan ini sebagai peringatan dan panduan,maka wajib lah kita menjauhkan dari kehidupan mereka.Kita perlu menghimpun diri pada kelompok kehidupan yang bertetap diri pada tali Allah(yakni tetap ingin mengikut panduan Al-Quran dan Sunnah Nabi).
Ingin diceritakan nafsu orang akhirat dalam soal makan dan minum,nafsu begini memahami benar apa itu pengertian sebenar tentang maksud makan dan minum itu,bagi mereka makan dan minum ini atas maksud untuk tetap mendapat kekuatan diri untuk terus tetap dalam ibadah nya pada Allah.Mereka tak pernah memikirkan secara berat apa yang perlu mereka makan hari ini(makan dengan beranika lauk pauk atau pun hidangan).bagi mereka apa jua rezeki yang ada dihadapan mereka,mereka akan tetap bersyukur dengan apa yang terhidang,dan nikmat sebenar bagi mereka ini ialah bilamana makanan atau minuman itu dapat memudahkan mereka untuk tetap dalam ibadah mereka.Dan tentu nya mererka ini akan makan bilamana telah terasa lapar dan berhenti sebelum kenayang.Juga merreka ini(nafsu orang akhirat) terlalu berhati hati pada soal halal dan haram,takut bila mendengar rasuah atau apa jua unsur suhabat.Muga hal ini menjadi pertimbangan bagi kita semua.Akan diceritakan kesan makanan ini pada amal ibadah kita dari nafsu orang dunia dan juga akhirat.InsyAllah muga Allah memberi keizinan untuk saya terus menulis.
Kita perlu bertanya secara jujur dimanakah martabat kedudukan nafsu kita ketika ini dalam soal makan minum,andainya apa jua yang berhubung dengan soal makan itu masih ada kehendak dalam berlebihan dari kadar sederhana,maka nafsu itu berkemungkinan besar dalam kumpulan nafsu orang dunia,sebagai contoh pengunaaan meja dan pinggan mangkuk yang mahal dan melambangkan kemewahan,begitu juga dengan sajiannya yang beranika lauk atau hidangan.Lalu kita makan dengan rasa megah dihadapan tetamu.Yang lain bolih memberi pendapat hal yang lain serupa amalan ini.
Dan bagaimana kehendak nafsu orang akhirat dalam soal makan dan minum?...sudah pasti ia akan tetap menjadikan makan minum itu satu perlakuan ibadat yang membawa pada keredahaan Allah.Niat mereka makan bukan untuk memuaskan kehendak nafsu,tetapi sebagai memenuhi keperluan jasad pada hal yang selayak nya.Makanan sebenar mereka ialah bilamana ruh mereka tetap segar indah bila beribadah dihadapan Allah.Tiada tanda kelesuan atau rasa berat.
Pertamanya kita perlu menyadari secara jujur apakah maksud ruh itu sendiri dan makanan nya,bilaman kita telah ada pengertian tentang hal itu(ilmu) baru lah kita dapat mengetahui untuk mengatasi hal yang bersangkut paut dengan masalah ruh itu(dalam hal untuk memperbaiki atau meningkatkan).Ruh itu adalah benda yang hidup dan perlu pada makanan nya sendiri,seperti mana tubuh badan yang dapat terus hidup bilamana ia diberi makan dan minum dengan keperluan yang selayaknya bagi kehendak tubuh,maka begitu lah juga dengan makanan bagi ruh itu...apa pun sebelum itu kita mesti(wajib menghindarkan apa jua makanan dan juga tingkah laku yang menghitamkan ruh itu(melemahkan)...jangan memakan benda yang terang jelas haram,dan sesudah itu menghindarkan diri dari apa jua barang yang suhabat.Dan mengenai tingkah laku pula kita perlu menjauhi apa jua ucapan atau perbuatan yang menjurus pada dosa,atau suhabat dosa.Bilamana kita ada pengertian dalam berbuat perkara diatas maka baru lah kita menyemai benih bagi menyuburkan ruh itu(kehendak nafsu dalam beribadah),yakni ita memperbanyakan amalan sunat dan juga menghidupkan sunnah nabi dalam semua aspek kehidupan hingga kita rasa suka dan cinta pada amalan itu(yang sunat dan amalan sunnah)..hingga kita merasa nafsu kita sendiri merasa tenang dengan ibadah itu tanpa rasa muak atau jemu.Perjalanan nafsu ini begitu banyak tingkatan nya dan ia perlu banyak mujahadah.Yang paling utama kita mohon pertolongan dari Allah selalu agar kita ini diberi kekuatan untuk melakukan nya.Muga kita termasuk dalam golongan yang terpimpin pada jalan kebenaran.
Juga kita harus tetap menjauhkan diri dari kelomopok manusia yang berkhlak fasik atau pun munafiq,kerana bilamana kita bersama mereka dalam urusan hidupan harian dalam hal yang bukan urusan resmi seperti kerja,maka sudah barang pasti kita akan terkena bau dari kemungkaran mereka,para syaitan yang ada pada sisi mereka akan pasti membisikan hasutan mereka untuk bersama bergelumang dengan perlakuan dosa mereka.begitu juga dengan tempat atau masa yang kita berada,harus dipastikan tempat itu jauh dari apa jua perkara yang mksiat pada sisi Allah.bila kita telah mengerti dalam pemahaman yang benar akan hal diatas maka sudah selayak nya kita dapat menghimpunkan diri berasama kelompok manusia yang baik dan juga pada masa dan tempat yang baik..dan sudah tentu ia akan membangkitkan kebaikan pada ruh itu sendiri...tetap lah berdiri pada nur pertunjuk Allah.
Nafsu itu adalah kehendak dalam memenuhi apa jua tuntutan jasad berupa makan dan minum juga pakaian serta hal kehidupan yang lain (apa saja keperluan hidup).Nafsu itu bukan ruh,itu amat jelas untuk kita fahami,apa yang dapat kita fahami dari makna nafsu itu adalah satu kehendak yang terbit dari kehendak hati untuk memenuhi keperluan jasad.Dan apa jua perlakuan atau tindakan yang membawa pada kesakitan tubuh badan dapat memberp tekanan pada nafsu,seperti mana bila mana kita berpuasa,sudah tentu kita akan merasa lapar dan dahaga,ia sudah pasti memberi tekanan pada nafsu kita,lalu dari tekanan terhadap nafsu itu ia akan memberi kehalusan atau kekasaran ada ruh perdiri itu(orang itu).Bilamana orang itu membiarkan nafsu nya bergelumang dengan noda maksiat,maka ia mengasarkan pada ruh nya untuk berwajah gelap tanpa pertunjuk.Berbalik pada hukum hudud itu,yang sudah pasti jasad lah yang akan menjadi sasaran dikenakan hukum bila mana ia telah sah sabit akan salah nya.Sememang nya jasad itu akan menerima kesakitan yang amat sangat bilamana ia direjam atau disebat.Harus kita tahu yang hukum hudud itu akan dilakasanakan dikhalayak ramai,ini lah yang menjadi tekanan pada nafsu itu,ia akan mensabarkan diri dalam menerima malu terhadap pandangan masyarakat.Dalam mentarbiah nafsu ini kita perlu tahu dengan dampingan ilmu yang benar berlandaskan syarak(bukan ilmu mengikut sangka banyak masyarakat),yakni kita perlu tahu pintu atau pun jalan yang menjadikan nafsu itu tersasar pada jalan kegelapan.Secara dasar nya ia kita dapat kita perincikan pada 1.pandangan 2.pendengaran 3.perlakuan amal kita.
Terlalu sedikit manusia yang ingin mengambil berat tentang permasalahan hati dan apa jua yang bersangkut paut terhadap masalahnya,kebanyakan manusia hanya mengambil berat pada hal kehidupan fizikal tubuh badan,lalu dapat kita perhatikan dengan jelas tubuh badan itu dihias dengan begitu indah dan mempersona, malah ada yang telah mengambil langkah hingga melampaui batas,yakni melanggar hukum Allah dalam memenuhi kehendak makan minum mereka juga kehendak berpakaian mereka.Dan itulah yang terjadi nyata pada kehidupan masayarakat islam kini.Atas perkara ini hati mereka tetap dalam rumah kegelapan yang tiada berpertunjuk,andai pun mereka membaca kalam Allah,suara bacaan itu hanya betapak pada bibir mereka,jauh sama sekali untuk mereka dapat menafat atau memahami kehenda dari ayat ayat Allah yang mereka ucap itu.Sesungguh nya pada diri tubuh adam itu ada segumpal darah,bilaman baik darah itu maka baiklah seluruh tubuh badan nya,segumpal darah itu adalah hati.
Telah saya perhati secara teliti apakah kehidupan yang bernama manusia ini...secara fizikal nya kita dapat melihat sekujur tubuh yang bernama atas nama atau diri kita,namun dari segi hakikat nya kita sendiri tak dapat memahami baik dari segi ilmu atau pun pengetahuan apakah dan bagaimana tubuh atau anggota badan kita ini berpungsi.Apa yang dapat dijelaskan atas kadar ilmu yang masih lagi dangkal dan lemah,selagi ruh itu masih bertapak dalam jasad kita,maka selagi itu lah kita masih lagi dikatakan hidup dan bernyawa.bilaman kita menceritakan perihal ruh dan fungsi nya,hal itu tak pernah dapat dicapai dalam kemampuan akal manusia.Apa yang dapat kita jelaskan jasad itu perlu pada ukuran hidup dalam jangka waktu yang terhad tidak seperti ruh itu.Ruh itu telah melalui alam kehidupan yang begitu panjang dari satu alam kepada satu alam.Ruh itu adalah kehidupan yang berpermulaan dan tidak berkesudahan, semua itu atas izin Allah.Ruh juga tidak bertempat khusus dalam tubuh badan kita,ia ada pada tempat yang tak dapat kita jelaskan.Dan nafsu itu pula ada didalam ruh itu sendiri.bilama kita memikirkan secara mendalam,nyata cukup jelas akan tanda nya kekuasaan Allah.Dan yang pasti nya bila kita telah ada kekuatan hati,maka kita ada kekuatan untuk mentarbiah nafsu itu.
Timbul persoalan bagaimanakah jika kita bermewah mewah(memanjakan nafsu) dalam soal makan dan minum,apakah ia diperbolihkan dalam urusan ugama.Dari segi hukum ia diperbolihkan sahaja,namun kewaspadaan itu harus juga diambil kira,jangan sama sekali mengambil makanan yang subahat haram,juga jangan membazir dalam hal makan minum itu,sebagai contoh makanan yang berlebihan dari kadar keperluan .Untuk orang orang yang mengambil berat tentang kejernihan ilmu tasawuf ia tak akan sama sekali membiarkan diri nya terjebak dalam hal yang akan menghilangkan keindahan nafsu dalam menuju nafsu Muthomainnah...ia akan hanya akan menjamah makanan dalam hal atau kadar yang perlu untuk tubuh badan,mereka sebegini banyak menyelangkan hari dengan berpuasa.Orang yang lambung perut nya tak terisi sendat dengan makanan akan melalui tiap amal ibadah itu dengan satu rasa nikmat yang tak dapat diucapkan,tiap amalan itu akan dilakukan dengan sepenuh kehadiran hati.Dari sini kita dapat membuat pertimbangan akan hal keadaan diri kita dan martabat nafsu kita.
Persoalan bagaimana untuk kita mencuci hati kita sendiri,maka kita perlu mengakui secara jelas yang kita ini masih pada tahap manusia biasa,sebaik langkah yang perlu kita ambil adalah berzuhud dengan cara sederahana dalam semua urusan hidup,dan itu lah pilihan yang terbaik,Tetapi dalam soal ibadah kita perlu berlomba lomba sedaya mungkin.Untuk memahami erti zuhud ini dalam kata sederhana,lihat lah pada pandangan yang telah ditulis pada Zulman,itulah pandangan atau ilmu yang elok kita jadi kayu ukuran.Dan InsyAllah bila kita dapat menjadikan ia sebagai landasan kehidupan kita,pasti kita akan merasakan kebaikan hidup sebagai hamba Allah.Dari situ juga akan terpancar wajah keindahan bagi kelompok manusia yang nafsu nya nafsu orang akhirat.
Disini perlu juga kita memahami pengertian zuhud itu secara betul(zuhud orang awam)...makna nya kita perlu memastikan selalu, apa jua urusan dunia itu biarlah hanya ditangan,atau kata lain walau pun kita pada zahirnya berada pada urusan hidup yakni kerja seharian,namun dihati, kita tetap kan untuk tetap beribadah pada Allah selalu dengan berzikir pada nya.Zikir ini hanya berbunyi dalam hati berserta apa jua amalan kita itu tetap dalam lingkungan sunnah Nabi.Dari sini dapat kita mengambil pengertian seluruh masa kehidupan kita itu akan menjadi ibadah dan tiada waktu kesiasian.InsyAllah bilamana kita dapat menempuhi jalan zuhud begini kita akan memperolihi jalan dalam menuju nafsu orang akhirat,minta lah jalan permudahan ini dari Allah dengan berbanyak berdoa.
Jalan untuk membersihkan hati itu harus jelas usaha nya,dan kita perlu tetap tekun dalam melakukannya..ibadah utama yang wajib kita jaga benar adalah solat,pastikan kita yang menjaga solat(beza dengan yang janji solat).Orang yang menjaga solat akan memastikan ia telah siap disejadah semasa azan berkumandang,yakni ia telah rasa rindu untuk bertemu tuhan nya.Dan sudah tentu sebaik solat bagi lelaki itu adalah secara berjamaah baik dimesjid atau pun disurau(tempat dimana azan diazan kan),bagi wanita pula sebaik nya dirumah rumah.Bila amalan solat begini kita lakukan sekurang kurang nya selama 40 hari tanpa halangan,insyAllah kita akan diberikan olih Allah rasa berharga nya solat itu.Dan sudah pasti kita akan melakukan amalan ibadah solat itu dengan kesungguhan hati(bukan setakat tubuh jasad yang kita hadapkan pada Allah,namun isi hati kita juga)
Solat nafsu orang dunia hanya melakukan solat atas sebab untuk melaksanakan tanggung jawab sahaja,namun kebanyakan nya langsung tak ambil peduli hal solat...jika mereka solat pun,mereka tiada memahami apa erti dan kehendak dari solat itu,dari segi zahirnya nampak mereka sujud dan ruku,namun hati mereka tidak begitu,hati mereka masih bermain dengan urusan dunia.Pada wajah mereka ini tiada terpancar cahaya hasil dari kemurnian amalan solat itu,yang ada pada hati mereka,bila sampai masuk waktu solat,mereka melakukan nya dengan penuh berat hati dan rasa malas.Muga kita bukan dari golongan yang sedemikian.
Sebahagian dari tanda nafu orang akhirat,ia akan tetap mempergunakan setiap masa yang ada untuk tetap dalam kebaikan ,baik bersama manusia apalagi pada sisi tuhan nya.Andainya ia hadir kesini untuk menulis,maka ia akan menulis dengan langkah dan niat untuk kebaikan,seluruh tulisan nya penuh dengan kerendahan hati dan penuh sifat kasih sayang.dari tulisan itu ia juga berharap tiada rasa permusuhan atau pun pertentangan pendapat selagi mana ia selari dengan kehenda ugama.Juga ia menjadikan medan penulisan itu sebagai tempat untuk menyebarkan seruan dakwah agar semua manusia berolih rasa selamat didunia dan juga dihari akhirat.Muga kita akan diberi pengertian untuk memahami hakikat masa itu olih Allah.
Dan apakah pula pandangan nafsu orang dunia dan nafsu orang akhirat tentang soal pakaian..bagi mereka ada pengertianya sendiri dan mempunyai pandangan yang cukup jauh berbeza...Bagi nafsu orang dunia sudah pasti ia akan berpakaian secantik mungkin mengikut selera nafsu nya juga mengikut perkembangan terkini..bagi mereka sebahagian nya telah hilang akal budi dan pertimbangan untu menilai mana yang baik atau pun yang diharamkan...dan bila mana mereka bertudung pun mereka hanya terikat budaya kehidupan masyarakat itu.Mereka ini bertudung hanya dalam waktu yang tertentu saja mengikut kemahuan mereka(bila rasa selesa).Mereka ini begitu jarang mengambil kita kewajiban menutup aurat itu secara benar pada sisi ugama(tutup aurat yang dibawah syarak)...malah kini budaya bertudung sekarang telah ada keterampilan yang beranika corak atau pun fesyen.Yang paling melucukan yang bertudung nampak jambul.Terlalu sedikit manusia yang bertudung untuk memelihara kermurnian ugama Allah.
Kebagusan hidup ini bukan sejauh mana kita dapat berpakaian secantik mana atau pun dengan fesyen yang terbaru...keindahan dan kebagsuan hidup ini bilamana kita tetap dalam keadaan yang terpelihara dari perlakuan dosa dan maksiat...pakakaian orang nafsu akhirat,ia tetap akur pada pertunjuk ugama dan menjauhi keinginan nafsu yang melampui batas.
Bila kita melihat apa yang mereka pakai,secara dasar nya kita dapat mengimbas pegangan ugama yang ada pada diri mereka itu...namun ini bukan lah pandangan yang bermaksud untuk menghukum,ia hanya sebagai satu perbandingan untuk sukatan kesadaran pada diri kita...dan untuk tetap berada pada jalan yang lurus dalam kehidupan ini(nafsu orang akhirat) adalah satu hal yang sukar untuk kita temui,rata rata dan dimana pun sekarang,situasi kehidupan manusia kini telah karam dalam lautan nafsu orang dunia..hanya dengan kekuatan dan juga pertunjuk dari Allah kita dapat selamat dari kedegilan nafsu orang dunia ini.
Begitu juga bilamana kita mendengarkan dengan teliti akan tiap perbualan manusia itu,kita akan dapat meneka sejauh mana keluhuran hati budi nya.orang orang nafsu akhirat itu cukup berhati hati bila bercakap,bagi merreka tiap ucapan itu merupakan perkataan yang akan menjadi perhitungan pada pengadilan hari akhirat.mereka akan mempastikan pa jua yang akan mereka ucapankan itu tetap dalam keadaan yang bernafaat baik pada kehendak ucapan itu apalagi pada kehendak Allah.Mereka ini(nafsu orang akhirat) banyak diam dari bercakap,namun hatinya tetap sibuk bersama Allah.Muga kita semua mendapat pertunjuk untuk dapat berbuat hal yang sedemikian.
Terlalu sedikit untuk melihat insan yang bernafsu akhirat ini...pada awajah mereka ada kelembutan yang terpancar...bilamana kita melihat mereka..hati kita akan tersantun untuk ingat pada Allah...wajah itu dapat kita lihat pada setengah warga ukhwah ini...kita perlu melihat dengan getaran mata hati,bukan pada mata badaniah.Ada hadis yang menceritakan akan kebenaran mereka ini(nafsu orang akhirat)....ada rezeki akan saya lampirkan hadis itu.
Tercari cari akan hadih yang mengaitkan akan nafsu orang akhirat itu,namun belum terjumpa lagi,hanya ayat hadis itu saya dapat ingat secara tidak tepat...makna hadis itu ada menyebutkan bilamana kita melihat mereka(orang orang yang benar benar beriman itu) akan mengingatkan kita pada Allah.Secara am nya wajah mereka telah terbersih dari segala kekotoran dosa,lalu terpancar pada wajah mereka cahaya iman yang cukup mengkagum kan..apa yang pasti wajah wajah sebegitu sering dapat kita temui dirumah rumah Allah(mesjid)...namun kini wajah wajah itu telah semakin sukar untuk kita temui...yang ada hanya wajah wajah yang dipenuhi kerungsingan dengan urusan dunia.
masih lagi membicarakan soal antara nafsu orang akhirat dan nafsu orang dunia..pernahkah kita meniliti secara mendalam siapakah kita ketika kita sedang menunaikan solat itu,apakah kita berada dipentas nafsu orang akhirat semasa menunaikan kewajiban solat itu,andainya kita benar benar berkehendak nafsu orang akhirat semasa perlakuan solat itu,maka sudah barang tentu kita akan menumpukan seluruh perhatian dan kehendak hati semasa dalam solat itu.Juga sudah pasti saat dalam solat itu seperti saat yang menjadi nantian kita dalam setiap masa,kerana masa itu merupakan saat perjumpaan bersama yang kita kasihi dalam pengertian hamba.Orang orang yang benar benar membawa pengertian nafsu orang akhirat semasa dalam solat itu,insyAllah akan melahirkan makna solat yang sebenar nya,ia itu solat itu akan dapat mencegah seseorang itu dari berbuat fasak dan mungkar...malah pada pengertian yang lebih juah ia akan menjadikan solat itu sebagai tempat untuk bermunajat pada Allah yang maha Agung.Pertanda orang yang benar benar solat dengan kehendak hati nafsu orang akhirat ini akan dapat kita bezakan wajah nya.Pada wajah nya tiada tanda rasa kekeluhan..ia tetap dalam tenang.
Telah hamba lihat dibanyak tempat dan dimana mana jua...untuk menemui wajah wajah nafsu orang akhirat ini agak begitu sukar...tiada lagi ketenangan pada wajah mereka semasa dalam melaksanakan amalan ibadah...apa lagi untuk melihat titisan air mata pada kelopak mata mereka tanda takut dan gentarnya pada hari perhitungan(akhirat)...mereka kebanyakan nya mencecahkan dahi ketempat sujud dengan rasa megah diri,sedang hati dan kehidupan mereka masih lagi diselaputi dengan debu debu dosa....hingga mereka hilang sudah rasa bersalah pada tiap dosa yang ada...lalu solat dan amalan ibadah itu menjadi adat bagi mereka...mereka telah hilang dalam mencari makna pengertian nya.
Situasi sekarang benar benar membimbangkan,dimana mana kita dapat lihat dengan jelas,taman taman syurga,yakni rumah rumah Allah, iaitu mesjid atau pun surau surau telah begitu sepi dengan pengunjung nya...ia bagai rumah yang tersisih jauh dari pandangan masayarakat...majlis ilmu ugama juga begitu,ia menjadi majlis ilmu yang tidak lagi tidak diambil peduli.Sebalik nya dengan taman taman neraka(yakni majlis majlis naksiat),ia ternyata mendapat sambutan walau pun untuk kesana kita perlu membayar dengan wang ringgit(membeli maksiat)....itu lah hakikat yang terjadi pada umat islam sekarang,ini jelas mengambarkan perbezaan yang amat ketara antara nafsu orang dunia dan nafsu orang akhirat.Setelah kita menyadari keadaan yang terjadi ini,maka menjadi kewajiban kita memperbetulkan apa yang menjadi kesilapan,juga meningkatkan apa yang telah sedia baik.Muga kita akan tetap termasuk dalam gulongan yang tetap dalam mendapat pertujuk drai Allah
No comments:
Post a Comment